Ringkasan Kotbah

Tema : Menempuh Jalur Allah
Bacaan : 2 Tim. 4:5-8
Oleh: Pdt. Em. Kornelius Kuswanto

Pada terakhir sebelum seseorang meninggal sangat penting bagi keluarga yang akan ditinggalkan. Pada tanggal 27 April 1564 John Calvin memberikan pesan-pesan terakhir kepada pengurus gereja Jenewa sebelum dia meninggal pada 27 Mei 1564. Surat II Timotius merupakan surat terakhir Paulus sebelum Paulus meninggal dibunuh oleh kaisar Nero pada AD 67.



A. Paulus memberikan empat pesan kepada Timotius di II Timotius 4:5
1. Agar Timotius menguasai diri dalam segala hal. Sikap menguasai diri sangat penting.
Paulus juga berharap agar seorang penilik jemaat adalah seorang yang dapat menahan diri (1 Tim. 3:2). Petrus juga ingin agar orang Kristen dapat menguasai diri (1 Pet. 4:7). Seorang yang menguasai diri adalah seorang yang dapat self-control dalam situasi yang sulit sekalipun.

2. Agar Timotius sabar menderita untuk kebenaran.
Pesan ini penting, sehingga Paulus memberi pesan beberapa kali dalam surat II Timotius yaitu:
a. “Ikutlah menderita bagi Injil-Nya oleh kekuatan Allah” (2 Tim.1:8)
b. “Ikutlah menderita sebagai seorang prajurit yang baik dari Kristus Yesus” (2 Tim. 2:3)
c. “Memang setiap orang yang mau hidup beribadah di dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya” (2 Tim. 3:12).
Tuhan Yesus pada waktu Khotbah di Bukit juga berkata: “Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan yang jahat” (Mat.5:11).

3. Agar Timotius melakukan pekerjaan pemberita Injil.
Filipus, seorang dari tujuh pengurus gereja di Yerusalem, adalah seorang pemberita Injil (Kis. 21:8). Tuhan menempatkan di gereja permulaan jabatan rasul, nabi, pemberita Injil, gembala dan pengajar (Ef. 4:11). Meskipun karunia Timotius tidak sehebat karunia Paulus dalam memberitakan Injil, tetapi Paulus ingin Timotius berani untuk memberitakan Injil Tuhan. Tidak semua kita menerima panggilan menjadi pemberita Injil purna waktu, tetapi setiap orang Kristen bertanggung jawab memakai kesempatan untuk bersaksi bagi Injil dalam berbagai macam profesi.

4. Agar Timotius menunaikan tugas pelayanan yang Tuhan percayakan.
Paulus telah menunaikan tugas pelayanan yang Tuhan percayakan sebelum dihukum mati oleh kaisar Nero. Tuhan Yesus memberikan teladan dalam menyelesaikan tugas yang Bapa berikan kepada-Nya ketika Dia berkata,”Aku telah mempermuliakan Engkau di bumi dengan jalan menyelesaikan pekerjaan yang Engkau berikan kepada-Ku untuk melakukannya” (Yoh.17:4). Sebab itu Paulus berpesan kepada Timotius agar dia menyelesaikan tugas pelayanan yang Tuhan percayakan kepadanya di jemaat Efesus. Mohon Tuhan menolong kita untuk menyelesaikan tugas yang Tuhan berikan kepada kita.

B. Upah bagi orang percaya yang merindukan kedatangan Tuhan Yesus kedua kali (2 Tim. 4:8)
Paulus menulis surat II Timotius dari penjara di Roma. Ia sadar bahwa hidupnya sudah hampir berakhir. Paulus berkata: “Darahku sudah mulai dicurahkan sebagai persembahan dan saat kematianku sudah dekat” (2 Tim.4:6). Paulus telah mengakhiri pertandingan yang baik, telah mencapai garis akhir, dan telah memelihara iman (2 Tim.4:7). Paulus menghadapi kematian dengan penuh pengharapan. Ia berkata,”Telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada harinya, tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya” (2 Tim.4:8).

Mahkota kebenaran adalah upah yang Tuhan akan berikan kepada orang percaya yang merindukan kedatangan Tuhan Yesus kedua kali melalui kehidupan menguasai diri, sabar menderita, bersaksi bagi Injil dan menyelesaikan pelayanan yang Tuhan percayakan kepada kita.

=KK=

 

Menu Utama

Sedang Online

We have 205 guests and no members online