Tema : “Dipanggil Menjadi Alat Dalam RencanaNya”
Kejadian 12:1-3
Oleh: Pdt. Sandi Nugroho
Alkitab mencatat bahwa Abraham (sebelumnya Abram) adalah bapak orang beriman. Kita adalah keturunan Abraham secara rohani, karena kita terhisap dalam iman kepada Allah. Abraham telah menjadi berkat rohani kepada seluruh bangsa karena dirinya telah menjadi alat penyalur dari berkat keselamatan sebagai nenek moyang Mesias.
Sebagai alat, Abraham menunjukkan sebuah sikap yang patut diteladani, berbeda dengan tokoh sebelumnya yaitu Nimrod. Narator kitab kejadian seperti hendak membandingkan Abraham dengan Nimrod (ps. 10 dan 11). Berikut perbedaannya:
Abraham | Nimrod | |
Yang Dibangun | Menara | Mezbah |
Tujuan | Mencari nama Diri |
Memanggil Nama Allah Tidak ada nama |
Motivasi Dasar | Kesombongan | Ketaatan |
Tindakan Tuhan | Menyerakkan/ menghancurkan | Kesombongan |
Abraham sadar bahwa diriNya adalah seorang alat yang perlu taat pada Dia yang memanggilnya. Dan ini terlihat jelas dari apa yang dibangunnya. Mezbah adalah tanda penundukkan diri, penyangkalan dan penyerahan kepada Allah yang memanggil. Sedangkan Menara adalah tanda kebesaran diri dan penguasa. Abraham bersedia menjadi alat dalam rencana Tuhan yang terlihat dari apa yang dibangunnya.
Mari kita evaluasi diri kita. Sepatutnya kita adalah alat dalam rencanaNya dan kita semua pasti setuju akan hal ini karena memang itu sudah sepantasnya. Tapi pertanyaan refleksi bagi kita di masa adven kedua ini, apakah yang saudara bangun dalam hidup saudara saat ini? Menarakah atau mezbah?
Ini berkat pribadi bagi mereka yang membangun Mezbah, bahwa Allah menyatakan diriNya secara pribadi dan kita dapat memanggil namaNya secara pribadi pula. Artinya hadirat Allah memenuhi hidup kita. Amin
=SN=