Tema : “Berdoa Tanpa Topeng”
Matius 6: 5-8
Pra Paskah 1
Oleh: Pdt. Florida Rambu Bangi
Doa adalah salah satu cara yang kita gunakan untuk mengungkapkan isi hati kita dan permohonan kita. Namun seringkali kita juga salah kaprah dengan doa, seolah doa hanya untuk meminta saja, atau kalau butuh saja bahkan terkadang doa kalau sempat.
Dalam pengajaran Tuhan Yesus tentang doa, Ia mengajarkan agar tidak berdoa seperti orang munafik yang tujuan doanya hanyalah demi dilihat oleh orang banyak. Hal ini diingatkan Yesus dengan tegas, karena dalam konteks masyarakat pada saat itu doa itu setara dengan persembahan korban, sesuatu yang kudus bukan hanya sekedar atau yang penting berdoa. Selain itu, doa juga sebagai filter untuk memilah mana yang pantas dibawa kepada Tuhan dan apa yang tidak pantas untuk dibawa kepada Tuhan.
Menyikapi “doa yang bertopeng” ini, Tuhan Yesus mengajarkan tentang doa yang benar “Jika kamu berdoa: masuk kamar, tutup pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang berada di tempat tersembunyi, jangan bertele-tele, karena Bapamu tahu apa yang kamu perlukan”. Dalam pengajaran ini bukan hanya persoalan sepi dan heningnya waktu berdoa yang utama tetapi soal relasi yang intim antara kita dengan Tuhan. Harus diakui seringkali doa bukan lagi sarana untuk menjalin relasi dengan Allah Bapa tetapi sekedar untuk meminta dan mendapatkan. Karena itu, Tuhan Yesus mengingatkan Bapamu di sorga tahu akan kebutuhanmu, artinya kita tidak perlu banyak meminta, Bapa Sorgawi sudah memahaminya, kita cukup datang kepadaNya dengan kerinduan untuk membangun relasi yang intim dengan Allah.
Dalam masa penghayatan kesengsaraan Kristus (Minggu Pra Paskah), marilah kita mengubah cara berpikir kita tentang doa. Berhenti menjadikan doa sebagai sarana meminta saja, jadikanlah doa sebagai sarana untuk kita berelasi dengan Bapa kita yang disorga, agar doa kitapun menjadi persembahan yang harum dihadapan Tuhan.
Amin.
=FRB=