Ringkasan Kotbah

Melihat Tuhan Yang Bangkit
Yohanes 20:1-18
Pdt. Anni P. Saleh

PEMBAHASAN
Dalam pembacaan Alkitab tersebut di atas terdapat enam kata “melihat” yang dalam bahasa Yunaninya menggunakan tiga kata yang berbeda. Ketiga kata ini jelas memberi gambaran, bahwa melihat bukan hanya sesuatu yang bersifat kasat mata, tetapi juga bersifat spiritual.

Ada melihat yang tidak berdampak banyak, tetapi juga ada yang membawa perubahan yang bersifat kekal. Terkait dengan tema Paskah tahun ini, kita ditolong memahami bahwa walau kita hidup dalam rentang waktu yang sangat jauh dari saat penyaliban dan kebangkitan Kristus dari kematian, kita dapat melihat Tuhan yang bangkit dengan mata rohani  dan mengalami  dampak kekal yang ditimbulkannya.

Ketiga kata tersebut adalah:
•    Blepo
Kata ini digunakan Maria Magdalena saat ia tiba di kubur Yesus. Ia blepo bahwa batu penutup kubur telah diambil dari tempatnya. Istilah melihat yang digunakan memiliki arti “karena Maria dapat melihat – jadi ia tidak buta – maka ia tahu bahwa batu penutup kubur Yesus sudah tidak terletak lagi pada tempatnya”. Apa yang dilihatnya kemudian mendorongnya untuk melakukan sesuatu. Ia berlari menjumpai Simon Petrus dan murid yang lain (dia adalah Yohanes) untuk memberitahukan apa yang telah terjadi.

Reaksi Maria Magdalena menarik untuk dicermati. Tentu ia pernah mendengar pernyataan Yesus bahwa Ia akan bangkit pada hari ketiga. Sebagai perempuan Yahudi, Maria pernah diajar mengenai kebangkitan, tetapi hal itu baru akan terjadi di akhir zaman. Itu sebabnya, walau dengan mata jasmaninya ia melihat kubur Yesus telah terbuka [dan nampaknya ia tahu bahwa mayat Yesus sudah tidak ada di sana], namun hal itu tidak membuatnya menjadi percaya. Melihat dengan kualitas blepo tidak memimpin orang pada pengakuan bahwa Yesus bangkit pada hari ke tiga, seperti difirmankan-Nya.

•    Theoreo
Pemberitahuan Maria Magdalena membuat Petrus dan Yohanes segera berlari ke kubur Yesus. Yohanes tiba lebih dulu. Ia menjenguk ke dalam dan ia melihat (theoreo) kain kafan terletak di tanah. Kain kafan digunakan untuk menutup mayat. Digunakannya istilah theoreo menunjukkan bahwa Yohanes tidak hanya melihat kain itu telah tidak pada tempatnya, tetapi mendorongnya untuk menganalisa, untuk berpikir dan merenung. Apa yang terjadi pada Yesus? Simon Petrus menyusul Yohanes. Ia tidak hanya menjenguk, tetapi masuk. Karena itu, selain ia melihat kain kafan terletak di tanah dan kain peluh dalam keadaan tergulung di letakkan di salah satu kubur. Melihat dalam kualitas theoreo membuat Petrus berpikir banyak. Tentu mereka dapat menyimpulkan bahwa mayat Yesus tidak mungkin dicuri, karena batu terbuka dengan lebar, kain kafan terletak di tanah dan kain peluh digulung (rapi). Tetapi hal inilah yang terjadi, walau ia dan Yohanes adalah murid yang telah berulang kali mendengar  pengajaran Yesus tentang kebangkitan-Nya, namun observasi, analisa, perenungan yang mereka lakukan tidak membuat mereka mampu menghubungkan hal itu dengan pengajaran Yesus dan menjadi percaya bahwa Yesus Kristus benar-benar bangkit pada hari yang ketiga.

•    Horao (kata lain yang digunakan dan memiliki arti setara: idein)
Kata ini memiliki muatan yang lebih dalam, yaitu melihat secara spiritual. Yohanes telah melihat kain kafan terletak di tanah, tetapi ia hanya memikirkannya. Lalu apa yang kemudian membuatnya menjadi percaya? Ayat 9 memberitahukan sebelum ia menjadi percaya, ia tidak mengerti isi Kitab Suci. Perubahan dari tidak mengerti menjadi mengerti Kitab Suci yang dimaksud dalam hal ini bukanlah hasil sebuah proses berpikir yang tajam, sebuah analisa yang membuat seseorang mampu memutuskan untuk percaya bahwa Yesus bangkit dari kematian. Tetapi ini adalah karya Roh Kudus. Dialah yang membuat seorang yang pada mulanya tidak percaya menjadi percaya. Dalam doktrin keselamatan, istilah yang digunakan adalah mengalami kelahiran baru.  Dengan demikian, mengakui kebangkitan Yesus adalah anugerah. Mampu melihat dengan mata rohani kebangkitan Kristus adalah anugerah.

Biografi Marthin Luther mencatat bagaimana ia sangat ketakutan menghadapi neraka. Ia membaca Alkitab dan mencoba menemukan bagaimana caranya supaya ia bisa selamat. Pengetahuan yang banyak tidak membawa Marthin Luther menjadi seorang percaya. Tetapi pada suatu hari ia melompat dari kursi dimana ia duduk dan berkata bahwa sekarang ia tahu, ia selamat oleh iman kepada Yesus Kristus.

Allah menganugerahkan iman, sehingga seseorang bisa menjadi percaya akan kebangkitan Kristus. Hal yang sama terjadi pada Maria Magdalena. Semula ia menangisi jasad Yesus yang hilang, ia mengira Yesus adalah penungu taman. Tetapi sapaan Kristus membuatnya mempercayai bahwa ia telah melihat Tuhan.

Memahami arti kata horao membuat kita bersyukur, bahwa oleh anugerah Allah kita datang beribadah pada Paskah ini untuk menyatakan kepercayaan kita bahwa Dia adalah Tuhan yang bangkit.

Kedua perikop yang kita renungkan tidak hanya memberikan pemahaman bahwa oleh anugerah Allah kita menjadi percaya kepada Yesus yang bangkit, tetapi juga memberitahukan tanggung jawab orang percaya. Melalui ketaatan Maria Magdalena akan perintah Yesus dan melalui pengajaran lain dalam Alkitab, misalnya yang tertulis dalam 1 Yohanes 2:3 kita diberitahu tanda yang menyertai orang percaya adalah jika ia melakukan perintah-perintah Allah.

Maria Magdalena melakukan perintah Yesus dengan meneruskan kabar baik tentang Yesus yang bangkit. Tugas ini disebut secara lengkap dalam Amanat Agung Tuhan Yesus, bahwa penting bagi gereja untuk mengambil peran memuridkan hingga melakukan pengutusan. Untuk melengkapi orang percaya dalam melakukan perintah-perintah-Nya, Allah memberikan karunia. Tetapi konteks 1 Yohanes tidak hanya berbicara tentang memberdayakan karunia, namun juga bagaimana kita hidup dengan saling mengasihi satu dengan yang lainnya. Surat 1 Yohanes juga berbicara tentang keadaan orang percaya yang mengalami masalah dengan pengajaran tentang kebangkitan Yesus.

Hidup memang berhadapan dengan pelbagai masalah.
Tetapi dengan mata rohani kita bisa memandang kepada Allah yang telah menyelesaikan masalah terbesar di dalam hidup kita. Ia telah menyelamatkan kita oleh kasih-Nya, Ia juga peduli atas pelbagai permasalahan hidup kita.

PENERAPAN
Allah telah menyatakan kasih dan perintah-Nya. Biar oleh anugerah Allah kita melakukan apa yang menjadi bagian kita, yaitu melakukan perintah-perintah-Nya. Amin.

– APS –

Menu Utama

Sedang Online

We have 51 guests and no members online